Laman

3 Mar 2015

Kucing Muntah

Kucing Muntah membuat kita kadang ketakutan karena ini kadang menjadi pertanda yang tidak baik pada kesehatan si kucing. Dalam keadaan seperti ini kita harus tanggap. Tapi jangan panik. Karena bila panik, pikiran akan sulit terbuka untuk solusi yang terbaik. Tanggap dalam hal memberikan pertolongan pertama ataupun segera membawanya ke dokter hewan bila dirasa kita sudah tidak mampu menangani sendiri perihal kucing muntah tersebut.
Kucing muntah terbagi dalam 2 macam. Layaknya manusia, kadang manusia muntah karena sakit yang diderita ataupun hanya karena reaksi terhadap bau, makanan atau hal lainnya. Dua jenis muntah kucing itu adalah muntah biasa atau normal yang tidak berhubungan dengan penyakit dan muntah karena sakit yang memang diderita si kucing.



Muntah biasa bisa dilihat dari apa yang dimuntahkan si kucing. Misalnya dia mengeluarkan bola rambut/Hairball, rumput atau makanan karena kekenyangan.

Kucing Muntah karena sakit juga susah dideteksi secara awam. Apakah muntah sakit yang berbahaya ataumuntah sakit yang tidak perlu perawatan khusus. Oleh karena itu seorang pecinta kucing berbagi tips nya pada kita.


  1. Bila kucing muntah disertai dengan keluarnya cacing, hampir bisa dipastikan kucing tersebut mengalami cacingan. Penyakit tersebut bisa diobati dengan memberikan obat cacing manusia. Combantrin atau Drontal. Namun drontal dianggap sebagai yang paling ampuh. Ingat ini hanya pertolongan pertama. Bila berlanjut, segera bawa ke dokter hewan.
  2. Bila kucing muntah dan mulutnya berbusa, kemungkinan besar si kucing memakan serangga yang tidak mudah ia cerna, keracunan makanan atau memakan detergen/sabun. Penanganan awal boleh dengan memberi Norit dosis kitten, 2 sampai 3 tablet norit dilarutkan dan kemudian dispet pakai suntikan non jarum, untuk  dewasa dengan 3 sampai 5 tablet. Bisa juga dengan memberikan minum air kelapa atau susu beruang. Bila kejadian ini tetap berlangsung lebih dari 1 hari dan mengalami muntah sampai berkali-kali maka segeralah si kucing di bawa ke dokter hewan.
  3. Bila kucing memuntahkan makanan dan kucing tidak mau makan, kemungkinan hal ini bisa terjadi karena kucing tersebut kekenyangan atau mengalami gejala flu dll. Obat yang bisa coba untuk penyakit ini adalah ondansetron dosis kiten 1/4  dewasa 1/2-1.
  4. Bila kucing muntah berwarna kuning diiringi dengan diare dan tak selera makan maka gejala ini cukup rumit karena bisa karena komplikasi flu dan pencernaan biasa sampai karena virus mematikan  misalnya panleukopenia/distemper atau FIP. Pemecahan masalah awal adalah dengan mencoba memberikan ondansetron sesuai dosis diatas untuk muntahnya. Curliv plus 1 tablet perhari. Kucing tetap harus dapat asupan makanan dan minum dengan cara disuap atau dispet pakai suntikan non jarum yakni kuning telur plus madu. Atau Dry Food yang telah dilunakkan dan lain-lain. 
  5. Untuk minum kucing yang terbaik adalah berikan cairan anti dehidrasi seperti oralit. Untuk diarenya bisa coba diberikan flagil dosis 1ml/kg berat badan, lacto b, ekstrak kunyit dll. Pemberian antibiotik seperti claneksi bisa diberikan dengan dosis 1ml/kg berat badan. Tempatkan kucing dengan alas kain dalam kandang disertai bohlam lampu agar hangat. 
  6. Pemberian vitamin dan penambah keatahanan tubuh sangat dianjurkan. Bila pada hari ke 2 tidak ada perubahan membaik dari frequensi muntah dan pola makannya, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang lebih optimal.
  7. Kucing yang menderita muntah sekaligus diare cair lebih dari 2 hari sebaiknya diberikan cairan infus, jangan biarkan gejala ini berhari hari karena ditakutkan bisa merusak hati, ginjal, pencernaan dan organ penting lainnya ditubuh kucing.

Demikianlah Artikel tentang kucing muntah ini. Semoga bermanfaat. Oh iya, jangan lupa untuk memisahkankucing yang sakit dengan kucing yang sehat agar tidak menularkan penyakit ke kucing yang lainnya. Semua usaha di atas adalah usaha darurat, saran terbaik biasanya tetap datang dari dokter hewan yang memang sudah pakar. 

2 komentar: